Bahkan Hyung ada di kamar sebelah, meskipun wajahnya disembunyikan hanya terlihat dia menggunakan pakaian kerja seperti karyawan biasa. Hal pertama yang Dal Po lakukan adalah mencubit pipi Ayah (Eeeeh, seharusnya mencubit diri sendiri kan ya?), dan bertanya apakah ini bukan mimpi.
Mereka bersikap seolah-olah Dal Po gila dan bertanya mimpi apa dia hingga begitu menjengkelkan. Suaranya gemetar saat ia mengatakan, “mimpi buruk. Itu adalah mimpi buruk. Ayah menyebabkan kecelakaan besar dan melarikan diri, dan Hyung meninggalkan aku dan Ibu,melarikan diri juga. Dan Ibu … ”
Dia bahkan tidak bisa menyelesaikan bagian terakhir kalimatnya, dan mengatakan itu sebabnya ia terus membenci Ayah dan Hyung, dan tidak pernah melihat mereka. Ibu mengusap kepalanya seperti dia adalah anak kecil yang bercerita kepada mereka cerita konyol. Dal Po meletakkan tangan Ibu ke wajahnya dengan rasa lega.
Tapi tiba-tiba sebuah suara baru memotong, dan In Ha berdiri di dapur bertanya riang tentang sarapan. Dal Po bertanya dengan marah apa yang dia lakukan di sini, tapi semua orang bersikap seperti ini adalah normal dan Hyung menyebutnya keponakan kecil mereka yang cantik. Tenggelam Dal Po di kursinya dan menyadari bahwa itu semua mimpi, dan bergumam sambil berlinang air mata bahwa dia tidak ingin bangun.
Sarapan terus berlanjut di sekelilingnya, dan Dal Po mulai meraba taplak meja untuk meyakinkan bahwa dia bisa merasakan renda-renda yang ada di sana. Dan dia bisa merasakannya. Ini tidak mungkin mimpi.
Pada kenyataannya, kita berada pada tanggal 4 Oktober 2013, dan Dal Po menarik ujung rok berenda In Ha saat ia ngelindur dengan keras bahwa ini bukan mimpi. Dia menarik lebih dekat rok In Ha dan mulai mengusapkan seluruh wajahnya dengan rok, dan tentu saja In Ha berteriak, “Orang sesat!” Sebelum dia memberi Dal Po tinjuan hook kanan.
Sarapan (di apartemen keluarga di kota) pagi itu dimulai dengan mata hitam Dal-po, dan Kakek berteriak kepada In Ha karena menjadi kurang ajar kepada pamannya. Mereka mungkin telah pindah dari pulau itu, tetapi aturan keluarga tetap hampir sama. Kakek mengatakan bahwa mulut cerdas In Ha yang menyebabkan dia dipanggil “Blunt Witch”, dan In Ha melakukan pembelaan diri, “aku pintar dan aku cantik. Jika aku baik di atas segala hal itu, bukanlah dunia terlalu tidak adil?”
Ayah dan In Ha tampaknya sedang perang dingin, yang tentu saja berarti bahwa mereka menghabiskan pagi berbicara melalui Dal Po (“Hyungnim, akankah Anda memberitahu keponakan Anda,” “Paman, akankah Anda memberitahu Ayah”), dan mengatakan apa pun yang mereka inginkan. Inti pertentangan ayah dan anak ini adalah pekerjaan In Ha, dan Ayah tidak percaya In Ha memiliki keberanian untuk mengkritik pamannya ketika dia setidaknya memiliki pekerjaan sebagai sopir taksi dan memberinya uang selama 3 tahun terakhir.
Dia tertawa terbahak-bahak kali ini, membanggakan diri bahwa dia telah berhasil mencapai tahap terakhir dari wawancara untuk menjadi reporter, dan Ayah membalas bahwa belajar selama tiga tahun hanya untuk masuk ke tahap akhir wawancara bukanlah hal yang patut dibanggakan.
Ketika Dal Po mengeluarkan kuning telur bagiannya dan memberikan kepada In Ha bagian putihnya dan In Ha melakukan sebaliknya (so cute!), Dal Po mengatakan bahwa jika In Ha gagal lagi ini akan menjadi ke-36 kalinya. In Ha mengoreksi dia bahwa itu adalah 35, dan dia benar-benar akan berhasil kali ini.
Ayah mengatakan bahwa jika In Ha gagal, dia akan mengambil tindakan sesuai dengan kontrak yang telah mereka buat, dan kita melihat bahwa kontrak telah ditempel di dinding. Isi kontrak itu adalah In Ha bekerja setelah lulus kuliah, yang menyatakan bahwa dia akan melamar menjadi seorang reporter dalam jangka waktu tiga tahun, setelah itu ia akan meninggalkan jalur karir itu.
Jika dia gagal, dia harus memilih bidang pekerjaan lainnya. Dia juga dikontrak untuk pergi kencan buta atas perintah Ayah. Ini ditandatangani dan tanggal 5 Oktober, yang berarti dia memiliki satu hari lagi untuk menjalani perkerjaan sebagai reporter atau dia harus mencari jalur karir lainnya dan pergi kencan buta!
Ternyata wawancara harapan terakhir In Ha adalah di MSC, di mana ibunya Song Cha Ok sekarang menjadi kepala departemen dan pembawa berita utama. Rekan kerja lamanya, Kim Gong Ju (공주 Gong Ju berarti Princess atau Putri. Eh, beneran itu namany?!) menunggu untuk menjemput Cha Ok di bandara dengan staf lain.
Gong Ju mengatakan ke sesama rekannya bahwa salah seorang peserta yang akan diwawancarai memiliki sindrom Pinocchio, tapi dia putri Cha Ok sehingga mereka harus menerimanya. Tidak peduli seberapa absurd untuk memiliki reporter yang tidak bisa berbohong. Ibu tiba dari perjalanan luar negeri dan dingin seperti biasa, siap untuk langsung bekerja kembali.
Dal Po menghabiskan pagi dengan menggosok bahu Kakek, ketika Kakek menyodori dia foto putri pemilik tempat pizza (ha, itu Kim Min Jung), menginginkan Dal Po untuk berkencan dengannya karena sekarang Dal Po sudah putus dengan pacar terakhirnya. Dal Po cepat mengatakan ia sudah memiliki pacar baru, dan jelas menciptakan rasa penasaran yang mendengar pengakuannya.
Ayah dan Kakek bertanya tentang dia, jadi Dal Po mengatakan namanya adalah Hye Sung (pemain drama I Hear Your Voice”), dan mengatakan dia punya suara yang bagus. Heee. Ayah mengatakan bahwa ia menggambarkan pacarnya terakhir Se Yeon (pemain drama Doctor Stranger) kata-kata yang persis sama: baik, cerdas, dan memiliki suara yang bagus.
In Ha menyimpulkan bahwa itu pasti tipe gadis yang disukai Dal Po. Dia menyarankan Dal Po untuk memperbaiki gayanya sedikit, karena dia jelas sudah dibuang karena penampilannya. Kakek tampaknya tertarik pada berita gembira itu, dan bertanya kepada In Ha apakah gaya Dal Po benar-benar buruk. In Ha bilang itu benar-benar buruk.
Dal Po tampaknya tidak sedikit pun khawatir, dan mengatakan ia tidak akan berkencan dengan gadis yang akan meninggalkan dia untuk alasan yang sepele, dan kemudian mengikuti In Ha ke kamarnya untuk bertanya diam-diam di mana wawancara terakhirnya. Jawabannya adalah hal terakhir yang ia ingin dengar: MSC, dimana ibunya bekerja. In Ha mengirim Ibu teks membiarkan dia tahu bahwa dia akan datang.
Ketika mereka membersihkan jalan di tempat parkir agar mobil Dal Po bisa keluar (dengan spanduk Festival Kembang Api melambai di latar belakang), Dal Po bertanya apakah dia benar-benar berpikir bahwa nomor yang dia kirimi SMS selama bertahun-tahun benar-benar nomor Ibunya. Ia berpendapat bahwa tidak ada respon untuk sepuluh tahun bisa berarti dia mengubah nomor teleponnya, atau dia tidak peduli.
In Ha melakukan pembelaan dan mengatakan bahwa ibunya sedang sibuk dan telah di luar negeri, tapi Dal Po mengatakan bahwa In Ha hanya membuat dirinya sendiri untuk kekecewaan. In Ha hanya berpikir Dal Po dan Ayah sama dan bertanya apakah dia pernah bertemu ibunya. Tentu saja dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan jujur. In Ha mengatakan dia hanya percaya pada hal-hal yang dia bisa lihat, seperti ia percaya pada Dal Po delapan tahun lalu.
In Ha meniggalkan Dal Po dengan marah. Dal Po masuk ke taksi dengan mendesah panjang, mengingat bagaimana In Ha datang untuk membelaannya ketika mereka berada di sekolah. Dia menyalakan mobil, daaaan GPS di dasbornya muncul sebagai Hye Sung Navi (gator), dan suara Lee Bo Young terdengar memberitahu dia untuk memakai sabuk pengamannya.
Dal Po bertanya kepada pacar barunya, “Hye Sung-ah, apa yang harus saya lakukan?” Hye-sung Navi: “Mengemudi dengan aman!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar